Mega
Mendung yang bersarang
di awan berubah menjadi rintik hujan. Melankolis suara derainya bagai rintihan
rindu yang tiada perjumpaan. Jatuhkan
aku pada ribuan semak belukar pada hati yang rimbun sakit mengakar. Sakit dan penuh debar itu yang ku rasa pada
ketiadaanmu sejak detik pertama.
Semaian tunas pohon
turut segar diterpa sejuknya embun di pagi buta. Aku akan merasakan hal yang
sama saat kamu senyum di depan mata. Sayangnya yang ku inginkan adalah semu,
bagai kaca tertimpa debu. Oh beginikah sakitnya menahan rindu pada sesuatu yang
bukan lagi milikku.
Mega yang berarak mengelilingi semesta ataukah bumiku yang berputar dengan sendirinya? Aku tidak ingin tahu perihal itu. Aku hanya ingin tahu rimbamu, duduk bersama dan bercakap-cakap sederhana. Aku rindu, ingin memelukmu. Menggenggam dengan penuh kepercayaan bahwa kamulah cintaku satu-satunya.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments