Kelana
Sungguh jauh angan
untuk bersama. Jika kamu langit maka aku adalah mega. Berdampingin selalu namun
tidak saling menyapa. Setiap aku melihat lintang gemerlap di langit cerah,
selalu ada gambaran senyummu di sana. Setelah aku pergi, kita menjadi asing
kembali. Kamu bersama dia, aku bersama rasa hampa.
Aku akan meneruskan
langkahku, jalan yang berduri dan penuh rintangan setelah kita sama-sama
sendiri. Kelana yang ku hadapi semakin terasa pilu ketika berjumpa kembali denganmu.
Karena tentu rasa itu masih untukmu. Meski aku telah berjalan jauh, hatiku
berhenti untuk mencintaimu. Walau aku mencoba pergi, cinta untukmu tetap
bersemi.
Akankah aku menyerah
pada pengembaraan ini? Berpasrah pada rasa cinta yang menguasai jiwa? Aku tidak
tahu harus bagaimana, sebab kamu yang selalu memberitahu saat aku bertanya.
Kini aku harus mandiri mencari jawaban seorang diri, tanpa kamu lagi. Sungguh
ini adalah jalan panjang tanpa kamu penunjuk arah.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments