FOLLOW US


Tuesday 21 January 2020

thumbnail

Buku Harian Sang Profesor - 14

Selamat pagi....
Udara pagi ini terasa sejuk karena kamu tidak lagi merajuk. Aku memiliki kekuatan berlipat ganda saat kamu merasakan hal yang sama. Sungguh, jatuh cinta membuat seseorang semakin bahagia. Pagi ini aku masih sendiri, sebab tidak ada kamu yang menemani. Kepingan hati yang pernah patah kini sudah kurangkai dengan tabah. Ketika nanti kamu hadir lagi, kuharap yang kau bawa bukan duri. Semoga suatu saat nanti kamu membawa cinta yang melegakan jiwa

Kicauan merdu burung masih kudengar dan embusan angin masih terasa segar. Semoga keadaan ini mampu membuat diriku tegar menghadapi hati yang berdebar-debar. Kesunyian jiwa semakin melalang buana, mencari kekuatan hati yang sesungguhnya. Hari telah berlalu dan hatiku masih menyimpan rindu untukmu. Jika kamu tidak keberatan, izinkan aku menyebut namamu dalam do'a supaya rindu ini tersampaikan dengan sempurna.

Sinar mentari mampu menghangatkan diri yang kedinginan, dan cahayanya mampu menyinari dengan terang. Semoga aku bisa menjadi mataharimu yang selalu menyinari dan menghangatkan, meskipun kita tak bisa untuk berdekatan, sebab jika kamu dekat denganku akan terbakar. Cukup aku menjadi sumber cerah dan ceriamu, meski aku tahu suatu saat nanti akan ada yang menggantikanku.

Embun yang membuat rasa rindu semakin dingin dan membeku, menunggu kamu untuk meluangkan waktu sekadar membalas pesan singkatku. Namun tak apa, aku bukan pengemis cinta. Aku hanya ingin kamu sadar bahwa disini ada orang yang menunggumu dengan sabar. Biarpun kamu tak pernah menganggap, tetapi aku akan tetap menjaga dari bangunmu hingga terlelap. Meski bukan dengan selalu menatap, aku akan menjagamu melalui harap. Doa ku menyertaimu.






DN. Fauziyah

Tuesday 14 January 2020

thumbnail

Buku Harian Sang Profesor - 13

Ada kisah yang tidak perlu diungkap, ada rasa yang tidak harus terjawab. Sejujurnya ada gelisah saat kamu tidak lagi bisa kulihat, ada rindu saat kamu tak lagi dekat. Semua hal tentang kamu membuatku selalu ingin bertemu, namun sadar siapa aku hanya teman dalam semu. Aku mampu bertahan lama karena kamu adalah ujung dari sebuah rasa. Senja tak selalu menghangatkan, dan rindu tidak selalu tersampaikan. Secepatnya aku akan pergi dari rasa yang tidak kau hargai, aku juga menyadari bahwa mencintai tanpa dicintai adalah sakit yang menyiksa hati. 

Aku selalu merangkai kalimat sederhana supaya suatu saat nanti ketika aku telah tua, aku punya karya untuk dikenang meskipun karya itu tidak diterbitkan. Waktu muda adalah waktu yang sangat berharga, aku tidak ingin membuangnya untuk hal yang percuma. Selagi bisa, akan kulakukan sekuat tenaga. Teruntuk kawan-kawan yang pernah patah hatinya, tetaplah semangat! Akan ada banyak perban untuk menutup luka, hanya saja kamu harus berusaha mencarinya. 

Selamat pagi, semangat menjalani aktivitas hari ini. Semoga Allah SWT mewujudkan apa yang engkau harapkan. Salam kaum muda!




DN. Fauziyah

Friday 3 January 2020

thumbnail

Buku Harian Sang Profesor - 12

Aku adalah makhluk yang lemah, namun selalu berusaha untuk berbenah
Menyukaimu butuh hati yang tabah, sebab cinta tidak selamanya indah
Berulang kali hatiku patah, namun pasti akan tumbuh dan merekah
Aku percaya Tuhan punya rencana indah dibalik susah dan gundah

Sinar mentari diawal pagi mengisyaratkan harap dan kekuatan
Kicauan merdu burung kenari hangatkan hati yang kesepian
Rembulan malam dalam sunyi meneduhkan jiwa dikegelapan
Embusan angin senja hari menerbitkan syair-syair kerinduan

Kuharap rindu ini tidak kurasakan seorang diri, semoga kamu mengerti apa yang kurasa saat ini
Getaran hati yang merisau sebab disini tak ada engkau, harapan adalah kekuatan. 
Aku percaya Allah Maha Sempurna dalam Membuat Alur Cerita










Salam rindu,
Seseorang yang mengharapkanmu




Prof.
Powered by Blogger.

Archive