FOLLOW US


Wednesday 29 August 2018

thumbnail

Buku Harian Sang Profesor (3)

Bagiku, merindukanmu adalah anugrah. Mengagumi mu adalah berkah. Mencintaimu begitu indah, dan balasan dari rasa itu adalah senyum cerah. Aku hanya ingin merindukanmu saat ini, entah jika berlanjut sampai nanti. aku tidak tau, dan tidak akan mampu mengatur rasa dalam hatiku. yang memenuhi hatiku saat ini hanyalah kamu, tak tau apakah bertahan lama atau hanya singgah sebentar saja. aku yakin bahwa kamu pantas untuk ku perjuangkan, kamu lebih dari istimewa. dahulu aku sempat ragu, namun keraguan itu sirna saat pertama kali kau menyapa, terasa bersahabat dan begitu memikat. semua yang ku tulis masih tentang kamu dan bertema rindu. entah kapan rindu ini akan berakhir ataukah mungkin pula rasa ini kan terkilir, dengan perlahan rasa ini akan semakin mahir menguasai seluruh jiwa baik batin maupun lahir. Yang aku inginkan saat ini hanyalah berjuang, agar bisa bertemu denganmu di masa yang akan datang. Aku berusaha menahan rasa ini, namun ternyata justru aku yang dikuasai. aku tidak mampu berbuat lagi ketika rindu sudah menjelma menjadi kekuatan yang selalu membakarku dengan semangat juang. Terimakasih ya kak nisa, tema dalam otakku saat ini adalah kamu. isi dari tulisan dan syair yang ku gunakan adalah jelmaan dari rinduku kepadamu. aku tau kamu juga merindukanku, meski tak sepenuhnya kau merasakan itu, namun aku percaya bahwa dalam hatimu, kau merindukanku namun berusaha tak memperlihatkannya. Aku tau itu, dan akan ku buat kau selalu rindu kepadaku. Aku akan berusaha untuk itu. Selamat malam kak nisa', baik baik ya disana! Aku ingin bertemu, dan semoga Allah mengabulkan itu. aku ingin berjumpa, semoga Allah memberi masa. 21:04:40 ‎15 ‎Agustus ‎2018

Wednesday 8 August 2018

thumbnail

Buku Harian Sang Profesor 2

Tanpa menjauh pun kau sudah jauh dariku. dan jika aku berusaha mendekat pun tetaplah jarak tak mampu ku lalui. Aku sadar jarak kita bagai langit dan bumi. Namun percayalah rasa yang ku miliki setulus hati. Aku tak ingin membuatmu sakit dan menjerit, Aku hanya ingin kau bahagia. Bersama siapapun itu, aku akan rela. karena bagiku cinta adalah rasa yang harus dijaga, tak boleh disalah guna. Aku percaya pada takdir Yang Kuasa. Dia tak akan salah menaruh rasa. Dan prinsip, bahwa cinta harus memiliki, jika tak dimiliki maka jangan dicintai, karena itu akan menyakiti hati orang yang mencintai kita. Jikalaupun aku tak pernah mampu memilikinya secara nyata, setidaknya aku bisa merangkul dan memilikinya melalui doa-doa.
Tersenyumlah, karena senyummu adalah kekuatan bagiku. Jangan pernah kau menangis, jikalaupun kau terpaksa menangis, maka biarkan aku menjadi orang yang akan menghapus air mata itu. Dan kalaupun aku tak mampu menghapusnya, maka izinkan aku memelukmu melalui doa. rasa yang ku punya sederhana, tak serumit soal matematika. Dan tak selogis pelajaran bahasa Indonesia. Cinta ku tak bisa diibaratkan dengan apapun yang ada didunia. karena yang memiliki rasa adalah jiwa, bukan rupa bukan pula harta. Rasa yang ku miliki ku titipkan pada Allah Ta'ala, biarkan Dia yang menentukan jalannya.
8 Agustus 2018

Prof. DN. Fa
thumbnail

Buku Harian Sang Profesor

aku bisa apa jika kau tak pernah menganggapku istimewa. aku bukan siapa-siapa bagimu, hanya teman sekaligus kenangan dalam kehidupanmu yang masih panjang. mencoba tidak cemburu sungguh aku tak mampu, hatiku amat ragu saat memutuskan menjauh darimu karena aku tau tanpa aku menjauh pun jarak diantara kita sudah begitu sulit tuk ditempuh. aku tak mampu lagi bertahan saat kamu lebih akrab dengan orang lain, sungguh hatiku tak bisa menerima saat ada orang yang lebih kau suka. namun aku yakin, hatimu tak kan mungkin berpaling. jikalaupun hatimu memilih yang lain, maka aku akan rela. asal kau bahagia saja bersamanya itu sudah cukup membuatku jiwaku jatuh dan hatiku rapuh. hatiku hanya satu, dan kulabuhkan kepadamu, meski tak seutuhnya aku meminta dan kau menerima tetapi yang namanya jiwa pasti akan kecewa jika yang dicinta bersama orang lain yang jauh disana.
19:31:12 ‎01 ‎Agustus ‎2018

Monday 6 August 2018

thumbnail

SEJARAH MADRASAH ALIYAH AL HIDAYAH LAJUKIDUL SINGGAHAN

Madrasah Aliyah Al Hidayah Lajukidul Singgahan Tuban, terletak di Jl. KH. Muhyiddin No. 356 62361 yang terletak di Desa Lajukidul Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban 62361 dan berdampingan dengan beberapa Madrasah dan Sekolah lain seperti MTs Al Hidayah, MI Al Hidayah, MADIN Al Hidayah, Pon. Pes Al Anwar, Pon. Pes Riyadlul Mubtadiin, Pon Pes Al Hidayah, Pon. Pes Zainal Muttaqin dan SMP As Syafi’iyah serta SDN Lajukidul dan ada lagi TPQ serta TK Al Hidayah, dimana pendirian Madrasah Aliyah Al Hidayah Lajukidul Singgahan Tuban mempunyai sejarah yang panjang.
Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Al Hidayah Lajukidul Singgahan Tuban tidak bisa lepas dari jasa dan peranan para tokoh pendiri Madrasah Aliyah Al Hidayah Lajukidul Singgahan Tuban, yaitu;
Bapak KH. Zawawi As’ad (Lajukidul)/(Alm)
Bapak KH. Kusairi  (Mulyoagung)/(Alm)
Bapak K.H. Sa’di Abdullah (Tanggir)/(Alm)
Bapak H. Yamu (Lajukidul)/(Alm)
Bapak H. Hambali (Lajo Lor)/(Alm)
Bapak H. Abd. Wahab (Tunggulrejo)
Bapak H. Hadi Munaji, BA (Lajo Lor)
Bapak H. F. Musil Musa, S.Ag (Lajo Lor)
Bapak Drs. Zainal Abidin (Lajukidul)
Bapak H. Sujudi (Lajukidul)
Bapak H. Ali Afandi (Lajo Lor)
Bapak Darussalam (Soko)
Pada tanggal 1 Juli 1980 beliau mendirikan Madrasah Aliyah Al Hidayah yang diawali pada tahun 1975 di dirikan PGA 6 Th yang akhirnya pada Tahun 1982 berubah Madrasah Tsanawiyah. Madrasah Aliyah Al Hidayah Lajukidul Singgahan Tuban didirikan dengan harapan untuk memudahkan warga masyarakat di Wilayah Kecamatan Singgahan, Parengan, Senori, dan Bangilan umumnya dan warga desa Lajukidul khususnya terutama bagi warga masyarakat yang kurang mampu, mengingat tahun 1980 adalah satu-satunya Madrasah Aliyah yang telah mengikuti Kurikulum Pemerintah.
Dimana saat pertama berdiri memperoleh siswa kelas I 49 siswa. Yang berasal dari wilayah Kecamatan Singgahan, Parengan, Senori, dan Bangilan walaupun tetap diominasi oleh siswa dari desa Lajukidul sendiri.
Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Madrasah adalah:
1. Bapak H. Hadi Moenadji, BA    Tahun (1980 – 1997)
2. Bapak Drs. Zainal Abidin            Tahun (1990 – 1995)
2. Bapak. H. F. Musil Musa, S.Ag   Tahun (1995 – 2003)
3. Bapak Kun Sholihaddin Fatma, S.Ag, S.Pd       Tahun (2003 – 2006)
4. Bapak Drs. Zainal Abidin            Tahun (2006 – 2007)
5. Ibu Hj. Azizah Zawawi, S.Ag     Tahun (2007- 2010)
6. Bapak Kun Sholihaddin Fatma, S.Ag, S.Pd,MA (2011- Sekarang)
thumbnail

jika pun harus patah


Sesekali aku ingin mengenangmu lagi. Mengingat-ingat kembali, bahwa dulu pernah ada bahagia yang berakhir luka. Aku yang dulu pernah mencintaimu dengan sangat dalam. Aku yang dulu pernah begitu percaya, bahwa kau akan menjadi alasan bahagia satu-satunya. Aku pernah menanam banyak doa-doa di dadamu. Memupuknya agar terus tumbuh dan semakin bertambah. Dengan tabah kujaga hatiku untukmu. Namun ternyata kau enggan merawatnya, kau memilih melepas paksa hatiku demi dia yang demikian kau cintai.
Aku pernah mempertaruhkan hidupku hanya untuk tetap berada di hadapmu. Bahkan saat kau tak lagi peduli dengan apa saja yang aku hadapi. Aku tetap saja ingin selalu memperjuangkanmu. Waktu itu bagiku,  kau pernah begitu berarti –seseorang  yang dengan sangat kuharapkan membalas perasaanku. Orang yang tak lagi ingin kuganti dengan yang lain. Namun akhirnya kau tetap memilih orang lain.
Aku kira patah hati tak pernah mampu membuatku jatuh cinta lagi. Sebab, begitu banyak doa yang kupercaya menjadi percuma. Namun aku salah. Waktu memberi penjelasan atas segalanya, bahwa secinta apa pun aku dulu kepadamu. Pada akhirnya, orang yang melukai tak selayaknya diperjuangkan lagi. Setelah patah hati dan lelah yang panjang, aku paham, cinta baru selalu akan datang.  Meski patah hati bisa saja terulang. Tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Itulah mengapa setiap orang patah hati tetap harus belajar membuka hatinya.
Aku tidak seharusnya mengingatmu yang tak lagi mengingatku. Aku paham betul, saat seseorang memilih pergi untuk hati lain artinya dia tidak layak lagi kembali. Itulah alasan mengapa cinta baru diciptakan. Agar manusia menyadari tidak selayaknya orang yang mengatakan cinta memilih pergi. Jika nyatanya kau tetap pergi. Tanamkanlah untuk tidak pernah lagi meminta kembali. Karena bagiku, lebih baik patah hati dan kecewa oleh orang yang berbeda, daripada dipatahhatikan dan dikecewakan oleh orang yang sama. Sebab, pada akhirnya, setiap yang patah hati akan sampai pada titik: ternyata aku sudah baik-baik saja. Ternyata tak ada lagi perasaan yang sama. Dan nyatanya, ada orang lain yang menggantikan tempatmu.x
Powered by Blogger.

Archive